Rabu, 04 Januari 2017

Kunjungan ke Museum Ronggowarsito

Kumpulan Aset Budaya Jawa

Museum Ronggowarsito merupakan museum yang menjadi salah satu tempat untuk melestarikan berbagai aset kebudayaan dari Jawa serta menjadi sarana pendidikan bagi generasi penerus bangsa. Museum Ronggowarsito juga sebagai salah satu wisata edukatif yang cocok untuk dikunjungi oleh para pelajar maupun wisatawan baik skala lokal maupun nasional. Museum ini terletak di Jl. Abdul Rahman Saleh No. 1 Kalibanteng Kulon Semarang dan tidak jauh dari bandara Internasional Ahmad Yani Semarang tepatnya berada di sebelah bundaran Kalibanteng.
Koleksi peninggalan sejarah yang disimpan di museum ini diantaranya adalah arkeologi, geologi, koleksi emas, sejarah, etnografi, keramik, koleksi seni, dan teknologi. Di dalamnya berisikan peninggalan budaya dan kerajinan dari peradaban Hindu Budha, beberapa yang dipamerkan seperti Lingga dan Yoni, arca-arca, ketongan, kendhi, cermin perunggu, patung dewa, candi-candi yang ada di Jawa Tengah dan menampilkan kebudayaan yang bercorak islam dari miniatur masjid Agung Demak dan Menara Masjid Kudus, seni hias, replika kaligrafi, serta Al-Qur’an yang ditulis dengan tangan. Museum ini juga menyajikan wahana keramik dan batik, di dalamnya dipamerkan berbagai jenis dan model keramik baik lokal maupun yang berasal dari China dan Eropa. Tidak ketinggalan, macam-macam kerajinan gerabah dan cara pembuatannya diperlihatkan dengan patung. Dibagian batik, dipajang berbagai motif batik yang ada di Jawa Tengah seperti Surakarta, Pekalongan, Lasem dan Banyumasan.
 Selain itu museum Ronggowarsito juga terdapat koleksi benda-benda yang dipakai ketika zaman pertempuran dan gambaran perjuangan bangsa Indonesia merebut kemerdekaan, diantaranya adalah adanya gambaran pertempuran-pertempuran yang pernah terjadi di Jawa Tengah dan Yogyakarta seperti Pertempuran Lima Hari Semarang, Peristiwa Palagan Ambarawa, Pemberontakan PKI di Cepu, Serangan Umum 1 maret dan Gerakan Tritura. Museum ini juga terdapat ruang kesenian yang menampilkan koleksi benda dan peralatan kesenian seperti seni pergelaran (berbagai pengetahuan yang menarik tentang wayang), seni pertunjukan (berbagai kesenian khas Jawa kuda lumping, barongan, reok), dan seni musik (gamelan).
Kunjungan mahasiswa UIN Walisongo Semarang yang mengambil mata kuliah Islam dan Budaya Jawa ke Museum Ronggowarsito pada hari Sabtu, 17 Desember 2016 merupakan bukti cinta terhadap budaya Jawa, dari kunjungan tersebut kita dapat mengetahui sejarah maupun peninggalan zaman dahulu yang menjadi kebanggaan dan aset budaya Indonesia.
Batik Motif Kawung Kendal


keris lajer
Al-Qur'an Tulis Tangan

 Manaqib Tulis Tangan

 Naskah Tauhid
Keramik (foto R.A Kartini) 
                                               
                                                  


Kamis, 15 Desember 2016

Media Audio



BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Proses pembelajaran merupakan kegiatan komunikasi yang melibatkan banyak unsur, diantaranya yaitu komunikator, komunikan, pesan dan media. Komunikator adalah unsur pemberi pesan, yang dalam hal ini adalah guru; komunikan adalah unsur yang diberi pesan, yang dalam hal ini adalah para pelajar; pesan adalah bahan yang diberikan; dan media adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan itu.
Seperti konsep yang dikemukakan oleh al-Khuli bahwa pembelajaran kemahiran harus berurutan dari menyimak, berbicara, membaca, dan menulis, maka atas dasar inilah penggunaan media dengar (audio) dalam pembelajaran menyimak sangat diperlukan.
 Pada pembahasan sebelumnya telah memperkenalkan beberapa media yang masing-masing mempunyai manfaat, kelebihan serta kekurangannya. untuk itu, dalam pembahasan makalah kami kali ini akan menjelaskan tentang Media Audio baik pengertian, prinsip-prinsip, macam-macam, serta kelebihan dan kekurangannya secara lebih jelas.
B.  Rumusan Masalah
1.    Apa Pengertian dari Media Dengar (Audio)?
2.    Apa saja Prinsip-Prinsip dari Media Dengar (Audio)?
3.    Apa Macam-Macam Media Dengar (Audio)?
4.    Apa saja Kelebihan dan Kekurangan Media Dengar (Audio)?



BAB II
PEMBAHASAN
1.    Pengertian dari Media Dengar (Audio)
Pengertian bahasa sebagai alat komunikasi yang menggunakan bunyi-bunyi bahasa dapat dianggap sebagai pendorong bagi penggunaan alat-alat mekanik. Realitas menunjukkan bahwa seseorang yang telah lama mempelajari dan menggunakan bahasa ibu, kemahiran yang lebih dulu dan “nyaman” dipelajarinya adalah mendengar dan berbicara yang ditindaklanjuti oleh kemahiran membaca dan menulis. Kondisi ini selaras dengan konsep dasar metode audiolingual yang dikemukakan oleh al-Khuli (1982: 23), yang menyatakan bahwa pembelajaran kemahiran berbahasa harus berurutan dari menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Atas dasar ini, maka penggunaan media audio sangat urgen dilakukan.
Media Audio (al-wasa’il al-sam’iyyah) adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk memudahkan pembelajaran yang dapat ditangkap dan dicerna melalui indra pendengaran.[1] Semua pesan yang disampaikan melalui media ini berbentuk progam yang tersaji melalui rekaman suara dan radio. Kedua jenis progam tersebut badanya hanyalah bahwa progam radio penyajiannya dipancarkan melalui stasiun-stasiun radio yang bisa didengar oleh banyak orang sekaligus, sedangan progam kaset suara, meskipun sifat komunikasinya sama-sama searah, tapi memiliki keuntungan lebih luwes yaitu dapat didengar oleh hanya sekelompok orang dan oleh perseorangan.[2]
Pengertian media audio untuk pengajaran, dimaksudkan sebagai bahan yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (pita suara atau piringan suara) yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga terjadi proses belajar mengajar.[3]
2.    Prinsip-Prinsip dari Media Dengar (Audio)
Dalam kehidupan sehari-hari komunikasi yang bersifat auditif sangat mendominasi kehidupan manusia. Demikian pula dalam kegiatan pengajaran, mulai dari tingkat sekolah dasar sampai ke perguruan tinggi, penggunaan komunikasi audio banyak dipergunakan dibandingkan dengan kegiatan komunikasi lainnya. Hasil penelitian menunjukkan keadaan tersebut. Pemanfaatan media audio dalam pengajaran terutama digunakan dalam:
a)    Pengajaran Music Literary (Pembacaan Sajak) dan kegiatan dokumentasi.
b)   Pengajaran bahasa asing secara audio ataupun secara audiovisual
c)    Pengajaran melalui radio.
d)   Paket-paket belajar untuk berbagai jenis materi, yang memungkinkan siswa dapat melatih daya penafsirannya dalam suatu bidang studi.[4]
3.    Macam-Macam Media Dengar (Audio)
Media audio dibagi menjadi 2 macam yaitu: media audio analog dan media audio digital.
1)   Macam-macam audio analog
a.    Radio
Description: Description: C:\Users\windows\Documents\images.jpgRadio merupakan media audio elektronok yang dapat menangkap suara dan gelombang tertentu, hingga informasi komunikasi dapat terjangkau oleh masyarakat dan mempunyai praktis edukatif, secara formal maupun non-formal.
Siaran pendidikan melalui radio yang dikenal dengan siaran radio pendidikan di Indonesia khususnya di Jawa Tengah dimulai sejak Mendikbud RI meresmikannya pada tanggal 16 februari 1977. Tujuannya adalah membantu kgiatan pendidikan.
Di Jawa Tengah, siaran tersebut dikelola oleh Sanggar Pustekkom Dinas P dan K Jateng melalui RRI Semarang, disiarkan dua kali sehari pukul 08.00 dan 17.00 selama 20 menit, hingga naskah buku ini disusun masih berjalan.[5]
Penggunaaan media radio untuk suatu tujuan pendidikan dapat :
a)    Memberikan berita yang up to date. Berita radio yang baik yang dipancarkan oleh penyiar, umumnya berita-berita yang up to date, sangat penting dan mempunyai latar belakang tertentu. Karena ter up to date inilah, media radio dapat melengkapi kekurangan-kekurangan yang ada pada buku-buku plajaran yang seringkali telah usang.
Selain itu, media radio dapat memperkaya pengalaman dalam bidang-bidang tertentu, mialnya pendidikan, pembangunan, politik, dan sbagainya. Semuanya dapat di dengar oleh peserta didik dan masyarakat pada umumnya.
b)   Menarik minat, suaran radio menarik minat karena ia menyajikan masalah kehidupan sehari-hari dan disampaikan dengan cara yang menynangkan. Di mana saja dan dalam sedang kadaan apa saja pserta didik dapat mendengarkannya. Peserta didik umumnya bersikap reseptif trhadap radio.
c)    Beritanya otentik. Progam radio memberikan keterangan-keterangan yang sebenarnya, asli dan dapat dipercay. Keterangan-keterangan dan pendapat-pendapat yang otentik merupakan pengaklaman yang sangat berharga.
d)   Berdasar kepada kenyataan. Berita radio pada umumnya berdasarkan kepada hal yang nyata, memberikan gambaran yang jelas, penting dan rinci. Karena itu berita dapat diterima oleh peserta didik sbagai hal yang konkret dan mudah dipahami.
e)    Mempunyai tujuan yang luas. Mlalui progam radio suatunpersoalan dapat ditinjau dari berbagai segi. Semua golongan dalam masyarakat dapat mngemumakan pandangannya tentang suatu soal secara bebas. Berita-berita tentang masyarakat yang jauh letaknya dapat diketahui melalui siaran radio.
f)    Memberikan gambaran yang jelas. Radio dapat memberikan yang jelas kepada pendengarnya. Oleh sebab itu, ia mmberikan latar belakang yang lengkap tentang suatu peristiwa atau suatu ide baru.
g)   Mendorong kreativitas. Radio, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mndorong kreativitas peserta didik dalam bidang musik, drama, sajak, dan sebagainya. Mereka dibri kesempatan untuk mendengarkan berbagai kreasi orang lain, pada mereka akan timbul daya kreativitasnya sesuai bakat dan minatnya.
h)   Radio berpengaruh terhadap pembentukan pribadi seseorang, menimbulkan social dan jutsment, hal ini penting bagi pembentukan seorang warga negara yang baik. Selain itu, ia mendidik anak untuk dapat mendeskripsikan persoalan-persaoalan dalam masyarakat, serta mendorong mereka berpikir rasional dan komparatif.[6] 
Radio memiliki kelebihan dan kekurangan, yaitu sebagai berikut:
Kelebihan Media Radio
1)   Harganya relatif murah dab variasi programnya lebih banyak dari pada TV
2)   Sifatnya mudah dipindahkan
3)   Jika digunakan bersama-sama dengan alat-alat perekam radio bisa mengatasi problem jadwal karena program dapat direkam dan diputar lagi sesuka kita.
4)   Radio dapat mengembangkan daya imajinasi anak.
5)   Dapat merangsang partisipasi aktip pendengar.Sambil mendengarkan, siswa boleh menggambar, menulis, melihat peta menyanyi ataupun menari.
6)   Siaran lewat suara terbukti amat tepat/cocok untuk mengajarkan musik, bahasa.
7)   Radio dapat mengerjakan hal-hal tertentu yang tidak dapat dikerjakan oleh guru. Dia dapat menyajikan pengalaman-pengalaman dunia luar kelas.
8)   Radio dapat mengatasi batasan ruang dan waktu, jangkauannya luas
Kekurangan Media Radio
1)   Sifat komunikasinya hanya satu arah
2)   Biasanya siaran disentralisasikan sehingga guru tidak mengontrolnya.
3)   Penjadwalan pelajaran dan siaran sering menimbulkan masalah integrasi siaran radio ke dalam kegiatan belajar mengajar di kelas serigkali menyulitkan.[7]
b.    Tape Recorder
Description: Description: C:\Users\windows\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\2016-04-11-11-43-05--656223485.jpegTape recorder dapat digunakan untuk progam pendidikan. Progam ini dapat diproduksi, hasilnya sewaktu-waktu akan dibutuhkan dan dapat diulang kembali.
Segi keuntungannya antara lain :
a.    Dapat membantu pserta didik dalam memahami pelajaran (merproduksi pelajaran).
b.    Pengoprasiannya lbih mudah dan telah memasyarakat.
c.    Menambah motivasi belajar, punya daya pikat tersendiri.
d.   Harganya terjangkau tergantung model dan mereknya.
e.    Tugas guru semakin ringan, hanya skali memprogam untuk selamanya.
Dari segi kekurangannya antara lain :
a.    Guru dituntut kreatif dalam memprogam pelajaran.
b.    Mmrlukan anggaran yang terencana.
c.    Diperlukan ktrampilan khusus dalam menentukan progan pendidikan.
c.    Kaset Audio
Description: Description: H:\musicassette-529502__180.jpgYang menarik bagi guru dalam menggunakan kaset audio sebagai media tradisional dukatif adalah :
a.    Kaset audio merupakan rkaman suara yang memberikan fasilitas program pertukaran pendidikan melaui radio. Sehingga dapat dipadukan antara program radio dengan kaset audio serta dapat dipakai sebagai klngkapan slide, film strip, atau media cetak.
b.    Perkembangan long playing recorder memungkinkan penyajian pelajaran yang lebih luas dan tidak trputus-putus dalam waktu yang cukup lama.
c.    Perkembangan program radio pendidikan memungkinkan pmakaian rekaman.
Kaset audio bermanfaat untuk :
a)    Rekaman dalam kaset yang merupakan komunikasi dua arah. Misalnya dalam proses belajar mengajar kaset audio dapat dihentikan untuk menjawab pertanyaan maupun diskusi serta dapat diputar kembali.
b)   Rekaman dalam kaset audio dapat mengurangi masalah jadwal waktu yang terdapat dalam radio, yaitu dapat memutar rekaman sesui dengan keinginan dan tujuan pndidikan, tanpa terikat waktu.
c)    Mengajar dengan rekaman dapat diadakan prehared dan penilaian, yaitu dapat mempunyai kepastian untuk memutar di dalam kelas, sehingga pasti menguasai isinya.
d)   Dapat digunakan berbagai tujuan.
Rekaman dapat dibuat sendiri di sekolah dengan perkataan yang lebih sederhana. [8]





2)   Media Audio Digital
Berkas-berkas audio digital dapat disimpan dalam berbagai teknologi digital di antaranya:
a.       Description: Description: C:\Users\windows\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\images.jpegMP3 (MPEG Audio Layer 3)
 MP3 merupakan salah satu bentuk (format) penyimpanan file audio digital yang ukuran filenya relatif kecil. MP3 juga memberikan kualitas suara yang cukup bagus. Alat untuk memutar MP3 adalah MP3 player, selain itu juga dapat diputar dengan iPod. Kelebihan media ini yaitu tersedia bagi siapa saja yang mengakses internet dan dapat diunduh dengan biaya yang murah bahkan gratis. Kelemahannya yaitu rendahnya tanggung jawab pengguna terhadap hak cipta terkait dengan audio tersebut.
b.      Description: Description: C:\Users\windows\Documents\2.jpgCakram Padat (Compact Disc)
CD (Compact Disc) merupakan sebuah media penyimpanan file audio yang menyimpan musik atau suara dalam bentuk bit-bit informasi digital (Heinich, dkk. 2002: 368). Alat yang diperlukan untuk memutar CD adalah CD player. Kelebihan media ini yaitu tahan terhadapkerusakan, noda bisa dibersihkan dan goresan yang biasa tidak akan mempengaruhi pemutaran ulang. Selain itu, jika komputer yang dimiliki guru dilengkapi dengan CD Drive maka dapat mempermudah pembuatan rekaman.
c.       WAV (Waveform Audio Format)
 WAV merupakan salah satu format penyimpanan file audio yang dirancang dan dikembangkan oleh Microsoft dan IBM. WAV merupakan versi digital dari audio analog yang dibuat dengan menggunakan kartu suara komputer dan piranti lunak untuk mengubah dan menyimpan berkas format. Perangkat yang diperlukan untuk memutar WAV salah satunya adalah iPod. Keuntungan menggunakan WAV adalah berkas audio yang berkualitas tinggi dan penggunaan saluran berganda untuk suara. Keterbatasannya yaitu berkapasitas besar, sehingga sebagian besar klip audio WAV harus pendek durasinya.[9]
4.    Kelebihan dan Kekurangan Media Dengar (Audio)
Beberapa kelebihan yang dapat diambil dengan menggunakan media ini di antaranya:
1.      Dengan menggunakan alat perekam, program audio dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan pendengar atau pemakai. Misalnya, pemakaian audio untuk belajar bahasa Inggris yang pemakaiannya dapat dilaksanakan kapan dan dimana saja.
2.      Media audio dapat melatih siswa untuk mengembangkan daya imajinasi yang abstrak.
3.      Media audio dapat menanamkan nilai-nilai dan sikap positif terhadap para pendengar yang sulit dicapai dengan media lain.
4.      Program audio dapat mengatasi batasan waktu serta jangkauannya yang sangat luas.[10]
5.      Materi pelajaran sudah tetap dan dapat di reproduksi tetap sama.
6.      Peralatan program audio termasuk yang paling murah dibandingkan dengan media audio-visual lainnya.
7.      Suasana dan perilaku siswa dapat dipengaruhi melalui penggunaan musik latar belakang dan efek suara.
Di samping beberapa kelebihan, media ini juga memiliki kelemahan sebagai berikut:
1.      Perlu sangat berhati-hati apabila hanya audio yang di gunakan, karena waktu yang lama tanpa memberikan rangsangan visual dapat membosankan dan akan mengganggu pengajaran dengan kecepatan sendiri.
2.      Pengembangan naskah audio yang tidak baik (terutama yang akan digunakan untuk menunjang visual) dapat menyita waktu, dan membutuhkan keterampilan-keterampilan khusus.
3.      Perlu berkali-kali dalam memperkirakan kecepatan penyajian materi verbal.[11]
4.      Media audio yang lebih banyak menggunakan suara dan bahasa verbal, hanya mungkin dapat dipahami oleh pendengar yang mempunyai tingkat penguasaan kata dan bahasa yang baik.
5.      Media audio yang menggunakan program siaran radio, biasanya dilaksanakan serempak dan terpusat, sehingga sulit untuk melakukan pengontrolan.[12]



BAB III
PENUTUP
1.      Kesimpulan
  Media Audio (al-wasa’il al-sam’iyyah) adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk memudahkan pembelajaran yang dapat ditangkap dan dicerna melalui indra pendengaran.
Prinsip-prinsip media audio adalah:
a)    Pengajaran Music Literary (Pembacaan Sajak) dan kegiatan dokumentasi.
b)   Pengajaran bahasa asing secara audio ataupun secara audiovisual
c)    Pengajaran melalui radio.
d)   Paket-paket belajar untuk berbagai jenis materi, yang memungkinkan siswa dapat melatih daya penafsirannya dalam suatu bidang studi.
Media audio dibagi menjadi dua macam yaitu media audio analog dan media audio digital. Yang termasuk dalam media audio analog adalah: radio, tape recorder, dan kaset audio. Sedangkan media audio digital adalah: MP3 (MPEG Audio Layer 3), Cakram Padat (Compact Disc), WAV (Waveform Audio Format).
Media audio memiliki kelebihan diataranya yaitu: media audio dapat melatih siswa untuk mengembangkan daya imajinasi yang abstrak, peralatan program audio termasuk yang paling murah dibandingkan dengan media audio-visual lainnya, dan dapat merangsang partisipasi aktif pendengar siswa. Tetapi media ini juga memiliki kekurangan diantaranya yaitu: perlu berhati-hati apabila hanya audio yang di gunakan, pengembangan naskah audio yang tidak baik dapat menyita waktu, dan membutuhkan keterampilan-keterampilan khusus, dan lain-lain.

2.      Kritik dan Saran
        Demikian makalah yang dapat kami susun dan kami sampaikan, semoga bermanfaat untuk pembacanya, dan kami selaku penulis meminta maaf atas segala kekurangan dalam penyampaian makalah ini. Kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar dalam penulisan makalah selanjutnya dapat lebih baik. Terimakasih.


[1] Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014) hlm 224-228.
[2] Pawit M. Yusup, Komunikasi Pendidikan dan Komunikasi Instruksional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1990) hlm 122-123.
[3] Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2005) hlm 129.
[4] Muhammad Zaini, Pengembangan Kurikulum, ( Yogyakarta : Teras, 2009).hlm..92.
[5] Ahmad  Rohani, Media Intruksional Edukatif, (Jakarta : Rineka Cipta), 2014, hlm. 87
[6] Ahmad  Rohani, Media Intruksional Edukatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2014), hlm.88-90
[7] Asnawir, M.Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran (Jakarta : Ciputat Pers, 2002).hlm 83.
[8] Ahmad  Rohani, Media Intruksional Edukatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2014), hlm. 97
[9] Ronald H.Anderson, Pemilihan dan Pengembangan Media Untuk Pembelajaran, (Jakarta:Pusat Antar Universitas, 1986). hlm..132-133.
[10] Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), hlm. 216-217
[11] Ronald H. Anderson, Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali, 1987), hlm 132-133
[12] Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), hlm. 217